Sebagai biokatalisator, enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

  1. Enzim hanya meningkatkan laju reaksiArtinya, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi tanpa mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi.
  2. Enzim tidak ikut dalam reaksi. Berarti enzim hanya memproses substrat menjadi suatu produk tanpa ikut mengalami perubahan dalam reaksi tersebut, sehingga enzim dapat digunakan kembali (berulang kali) untuk mengatalisis reaksi yang sama pada kesempatan berikutnya. Enzim dapat diperoleh kembali di akhir reaksi.                            substrat+ enzim  produk+ enzim
  3. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit, karena enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mempercepat reaksi beribu-ribu kali lipat.
  4. Enzim bekerja secara spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat tertentu saja. Misalnya, enzim sukrase hanya dapat mengatalisis reaksi perubahan dari sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Spesifitas enzim berhubungan dengan strukturnya. Bentuk sisi aktif (active site) menentukan substrat yang dapat bereaksi dengan enzim tersebut untuk membentuk suatu produk. Kesesuaian antara permukaan substrat dan active site seperti kecocokan antara gembok dan anak kuncinya.
  5. Enzim bekerja secara bolak-balik (reversible)Enzim tidak dapat menentukan arah reaksi, tetapi hanya mempercepat laju reaksi mencapai kesetimbangan. Enzim tidak hanya menguraikan molekul kompleks, tetapi juga dapat membentuk molekul kompleks dari molekul-molekul sederhana penyusunnya (reaksi bolak-balik). Misalnya, enzim lipase dapat mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, enzim lipase juga mampu menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak. 
    Kerja enzim bersifat bolak-balik
    (Sumber: Mader, 1998; Sembiring & Sudjino, 2009, h. 21)

  6. Enzim memiliki sifat seperti protein. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein, antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
  7. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, activator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat), serta konsentrasi substrat.